Monday, July 7, 2025
  • Login
Muhammadiyah Jawa Barat
  • Kabar Daerah
  • Kolom
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Tokoh
  • Media
No Result
View All Result
Muhammadiyah Jawa Barat
  • Kabar Daerah
  • Kolom
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Tokoh
  • Media
No Result
View All Result
Muhammadiyah Jawa Barat
No Result
View All Result
  • Kabar Daerah
  • Kolom
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Tokoh
  • Media

Sisi Lain Ki Bagus Hadikusumo: Kesederhanaan dan Kepenulisan

jabar by jabar
October 11, 2024
in Bandung, Bekasi, Bogor, Ciamis, Depok, Hukum Islam, Kabar Daerah, Khutbah, Kolom, Kota Bandung, Media, Organisasi, Photo, Tokoh, Uncategorized, Video
Reading Time: 3 mins read
A A

Nama Ki Bagus Hadikusumo selalu muncul setiap menjelang 1 Juli yang merupakan Hari Lahir Pancasila – Ki Bagus adalah tokoh kunci disepakatinya Pancasila dengan lima sila yang kita tahu saat ini. Ki Bagus juga tercatat sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah mulai 1942 sampai 1953, kepemimpinan Muhammadiyah di tengah masa genting pra kemerdekaan dan masa revolusi Indonesia.

Ki Bagus memimpin Muhammadiyah menggantikan Mas Mansur dan digantikan oleh Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur. Ki Bagus menolak dipilih lagi menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah di usia ke-62 tahun, ketika Muktamar Muhammadiyah ke-32 di Purwokerto.

Selain di Muhammadiyah, Ki Bagus juga dikenal sebagai tokoh besar nasional dengan kiprah luar biasa untuk meraih kemerdekaan. Bahkan bukan hanya melalui kecerdasannya, Ki Bagus juga menggerakkan kelompok muslim untuk meraih kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui Askar Perang Sabil (APS).

Peran dan kiprah Ki Bagus untuk kemerdekaan Indonesia dibuktikan dengan penganugerahan Bintang Mahaputra Adipradana, sebagai anggota BPUPKI dan PPKI 1945 berdasarkan KepRes RI No. 048/TK/Tahun 1992, tanggal 12 Agustus 1992, juga mendapat penghargaan berupa Bintang Republik Indonesia Utama, sebagai Tokoh Perancang Pembukaan UUD 1945 berdasarkan KepRes RI No. 072/TK/Tahun 1995 tanggal 7 Agustus 1995, dan Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan KepRes RI No. 116/TK/Tahun 2015 tanggal 4 November 2015.

Ki Bagus Sosok yang Sederhana

Afnan Hadikusumo, cucu Ki Bagus  melalui Channel YouTube Mojokdotco dalam acara Putcast menyebutkan, Ki Bagus merupakan sosok yang sederhana meski beliau merupakan dari keluarga yang cukup di Kampung Kauman, Yogyakarta. Kesederhanaan itu dibawah oleh Ki Bagus sampai tua, misalnya pasca Indonesia Merdeka, Ki Bagus pernah ditawari mobil oleh Presiden Sukarno namun ditolak dengan alasan sudah terbiasa naik becak – laku sederhana yang khas melekat di tokoh-tokoh Muhammadiyah yang lain.

Padahal Ki Bagus ini merupakan anak dari Raden Haji Lurah Hasyim, seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang bertugas untuk urusan keagamaan di lingkungan keraton – kelas sosial terpandang di kalangan masyarakat waktu itu. Ki Bagus Hadikusumo merupakan anak keempat dari Lurah Hasyim dengan nama kecil Hidayat.

Gunawan Budiyanto (2019) menulis, Ki Bagus memiliki nama kecil Hidayat yang identik dengan kesantrian, yang kemudian berganti menjadi Ki Bagus Hadikusumo sebagai identitas baru seorang santri dari kalangan priyayi Jawa.

Meski masuk golongan priyayi, namun untuk urusan ekonomi Ki Bagus tidak seberuntung itu. Djarnawi Hadikusumo dalam Memimpin Itu Menderita “Riwayat Hidup Ki Bagus Hadikusumo” menceritakan, Ki Bagus adalah seorang ulama, mubalig, sekaligus pemimpin. Meski demikian jabatan-jabatan sosial dan keagamaan itu tidak digunakan oleh Ki Bagus untuk mendulang pundi-pundi ekonomi.

Ki Bagus membuka jalur ekonomi untuk keluarganya melalui berdagang, dia pernah mencoba bidang usaha batik sebagaimana masyarakat Kampung Kauman tapi gagal dan berhenti, lalu membuka toko dan menjadi agen obat produksi Apotek J. Van Gorkom milik orang Belanda yang dikenalnya, tapi toko itupun tidak berlangsung lama. Sempat juga menjual piringan hitam dan gramophone dari toko seorang Belanda H. Muller, namun nasib baik juga belum berpihak padanya.

Menekuni Dunia Kepenulisan

Setelah menjajal berbagai bidang usaha, Ki Bagus kemudian menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya yaitu dunia kepenulisan. Sebelum terjun menjadi pemimpin Muhammadiyah dan ke dunia politik nasional, Ki Bagus merupakan penulis yang bisa dikatakan prolifik di masa itu, khususnya untuk tema-tema tulisan keagamaan.

Untuk memenuhi dahaga literasinya – tidak hanya dari kitab-kitab berbahasa Jawa, mendorong Ki Bagus belajar bahasa asing seperti Bahasa Arab dari guru-gurunya di Kauman, termasuk juga belajar Bahasa Belanda dari beberapa orang Belanda kenalannya dan termasuk Djajasugita, belajar Bahasa Melayu dari Ngabehi Sosrosugondo, dan belajar Bahasa Inggris dari Mirza Wali Ahmad Baig seorang India Muslim yang sempat tinggal di Kampung Kauman.

Kemampuan bahasa tersebut menjadi bekal Ki Bagus untuk merujuk berbagai sumber inspirasi dari kitab-kitab karangannya. Pak Djarnawi menyebutkan kitab dan karangan Ki Bagus hampir semua diterbitkan dalam Bahasa Jawa. Ki Bagus beralasan karena murid-muridnya yang terdiri dari kaum pensiunan, priyayi, dan pegawai negeri meminta kitab-kitab itu ditulis dalam Bahasa Jawa supaya lebih meresap.

Kitab dan karangan Ki Bagus semua diterbitkan semasa penjajahan Belanda, namun ketika masa pendudukan Jepang dan Kemerdekaan tidak ada lagi. Hal itu disebabkan kesibukannya memimpin Muhammadiyah, pikiran dan tenaganya dicurahkan untuk perjuangan kemerdekaan dan pembinaan politik serta negara. Diantara kitab-kitab karangan Ki Bagus yang sudah diterbitkan antara lain:

  1. Tafsir Juz ‘Amma
  2. Ruhul Bayan, kitab yang memuat tafsir Surat Al Jumu’ah dan Al Munafiqun.
  3. Pustaka Iman, kitab yang meriwayatkan sejarh kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad dalam mengembangkan agama tauhid, dan rukun iman, serta enam perkara.
  4. Katresnan Jati (Cinta Sejati), terdiri dari 3 jilid. Kita ini menjelaskan tentang kewajiban muslim atas orang meninggal, ibadah-ibadah khusus, sampai menyoal tentang amalan-amalan yang tidak sesuai untuk orang meninggal.
  5. Pustaka Hadi, terdiri 6 jilid. Kitab Pustaka Hadi merupakan tafsir pilihan ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan hukum, ibadah, dan akhlak.
  6. Pustaka Islam, merupakan kitab yang menguraikan arti Rukun Islam – tata cara melaksanakan dan hikmahnya.
  7. Pustaka Ihsan, karangan terakhir yang terbit ini membahas tentang tasawuf dan hikmah amal.

Menurut Djarnawi Hadikusumo, di antara kitab-kitab tersebut yang paling diminati pembaca adalah Pustaka Iman, Katresnan Jati, dan Pustaka Ihsan. Kitab Pustaka Ihsan ini menurut para pembaca dapat memberikan ketenangan dan amat mengesankan. Selain tujuh kitab karangan Ki Bagus yang sudah terbit, sebenarnya ada beberapa yang belum sempat diterbitkan yaitu Tafsir Surat Al Ikhlas.

Tags: kabar daerahterkini
ShareTweetSendShareShare
Next Post

Refleksi Jum’at Pagi: Uswah Hasanah Nabi, Multidimensi

Baca Juga

KOMPILASI FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH SEPUTAR IDUL ADHA DAN QURBAN
Uncategorized

KOMPILASI FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH SEPUTAR IDUL ADHA DAN QURBAN

May 24, 2025
Lembaga-Lembaga
Uncategorized

Lembaga-Lembaga

May 14, 2025
Bandung

Video Dialog Ideopolitor (Ideologi, Politik, Organisasi) Pimpinan Pusat Muhammadiyah

October 16, 2024
Video dan Infografis Tuntunan Persiapan dan Pelaksanaan Salat Idulfitri
Bandung

Video dan Infografis Tuntunan Persiapan dan Pelaksanaan Salat Idulfitri

October 16, 2024
Apa Itu Kalender Islam Global Tunggal ? Berikut Penjelasan PP Muhammadiyah
Bandung

Apa Itu Kalender Islam Global Tunggal ? Berikut Penjelasan PP Muhammadiyah

October 16, 2024
Dorong Kader Sukseskan Pemilu 2024, Tapi Jangan Jadi Petugas Partai di Muhammadiyah
Bandung

Syamsul Anwar: Dunia Menglobal, Sistem Waktu Masih Lokal

October 16, 2024
Next Post
Refleksi Jum’at Pagi: Uswah Hasanah Nabi, Multidimensi

Refleksi Jum’at Pagi: Uswah Hasanah Nabi, Multidimensi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Majelis Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

WIlayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

WIlayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

WIlayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua
  • Papua Tengah
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Tokoh
  • Media

Kabar Daerah

  • Bandung
  • Bandung Barat
  • Bekasi
  • Bogor
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Cirebon
  • Lihat lainnya

Informasi Lainnya

  • Organisasi
  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Kontak

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • SatuMu
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Organisasi
    • Anggota PWM Jabar 2022-2027
    • Keputusan Musywil PWM Jawa Barat
    • Majelis-Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan dan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga-Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembangan UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya dan Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umroh
  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Kontak
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.